Thursday, May 8, 2008

Persembahan Yang Sempurna (Imamat 22)

Hai saudaraku,

Bersyukur kepada Tuhan, kita hidup untuk melayani Tuhan di RumahNya maupun di masyarakat. Kita semua adalah pelayan Tuhan dan ingin memberikan yang terbaik kepadaNya.

Untuk memberikan yang terbaik dan yang sempurna, ternyata kita harus melakukan semua pelayanan kita sesuai dengan kehendakNya. Bukan sesuai kehendak hati dan pikiran kita lho...

Lho... mengapa demikian? Mari kita pelajari kita Imamat pasal 21 ini. Ada beberapa hal yang bisa menjadi panduan untuk kita untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan yang sempurna bagi Tuhan kita.

(ay 2)
"Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya, supaya mereka berlaku hati-hati terhadap persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi-Ku, agar jangan mereka melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus; Akulah TUHAN."

Ya... kita harus melakukan pelayanan dengan hati-hati agar pelayanan kita bisa menjadi persembahan yang kudus bagiNya.

Apa maksudnya 'hati-hati'?

Bukan artinya pelayanan yang slow motion lho... tapi dalam pelayanan kita harus waspada atau menjaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Jangan melakukan pelayanan yang asal-asalan. Atau hanya sekedar ikut-ikutan biar rame. Atau yang lebih parah kita melakukan pelayanan dengan maksud ingin lebih dikenal banyak orang... kesombongan!

Kalau tidak hati-hati bagaimana ya?

(ay 3)
"Katakanlah kepada mereka: Setiap orang di antara kamu turun-temurun, yakni dari antara segala keturunanmu yang datang mendekat kepada persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi TUHAN, sedang ia dalam keadaan najis, maka orang itu akan dilenyapkan dari hadapan-Ku; Akulah TUHAN."

Kalau tidak hati-hati dan pelayanan kita menjadi tidak kudus atau bahasa kasarnya 'najis', maka kita akan mendapatkan hukuman 'dilenyapkan' dari hadapan Tuhan.

Hukuman 'dilenyapkan' bisa berupa apapun. hanya Tuhan yang tahu. Dan secara rohani dapat diartikan bahwa iman rohani kita akan mati.

Gawat lho kalau iman rohani kita 'mati'. Saya mengartikan seperti mati rasa. Apakah saudaraku tahu rasanya 'mati rasa'? Orang yang iman rohaninya mati rasa tidak akan bisa diberi nasehat ataupun teguran. Sudah tidak mempan lagi.

Lalu, bagaimana sikap kita dalam melakukan pelayanan?

(ay 19)
"maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing."

Yup... berikan pelayanan atau persembahan yang tidak bercela bagi Tuhan. Agar Tuhan berkenan terhadap pelyanan kita dan hidup kita penuh dengan kemulian Tuhan.

Mari berikan 100% hati, pikiran, perkataan yang berkenan dan perbuatan yang kudus agar pelayanan kita bisa menjadi persebahan yang tidak bercela... persembahan yang sempurna.

Sukses dalam Tuhan,

Clement - in becoming The Great LAMB
http://thegreatlamb.blogspot.com

0 comments:

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP