Thursday, May 15, 2008

Tuhan... mohon dengar Doa ku!

Dalam namaMu Tuhan Yesus yang Kudus, saya panjatkan doa:

Selamat pagi, Bapa!

Terima kasih atas pagi hari ini yang indah ini. Saya boleh memiliki kesempatan baru untuk memulai hari yang baru. Karena pada hari yang baru, Engkau telah berikan kesempatan lagi untuk evaluasi diri dan menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin.
Juga saya berterima kasih karena Engkau telah mengasihi saya dengan perlindungan dan kemampuan untuk istirahat setelah kemarin seharian beraktivitas. Ini merupakan berkat yang Luar Biasa karena saya bisa memulai hari ini dengan tenaga yang baru.
Terima kasih juga atas berkat-berkat yang Engkau telah berikan kepada saya, adik-adik saya, mama, papa dan semua keluarga. Engkau telah cukupkan setiap hari dengan makanan dan minuman, pekerjaan, kesehatan, pengharapan dan lain-lain.
Engkau sungguh baik Tuhan!

Bapa, hanya kepada Engkau Tuhan yang sanggup melakukan sesuatu saya bisa memohon.

Ya Tuhan yang empunya Surga dan dunia, kiranya Tuhan berkati Indonesia agar kami bisa menjadi bangsa yang penuh kasih dan hati yang mengampuni. Setiap orang di pemerintahan atas sampai ke level masyarakat bisa memiliki kebenaran, kejujuran dan kabaikan. Juga bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Jadikan kami semua bangsa yang bisa memberkati bangsa lain dari segala aspek kehidupan. Mohon Tuhan ubahkan kami semua dengan kuasaMua yang ajaib.

Kiranya Engkau berkenan memberikan kesehatan dan kesembuhan kepada beberapa saudara seiman yang mengalami sakit penyakit.
Seperti istri Pendeta Christian yang komplikasi sakit Ginjal dan Diabetes sehingga beliau dari berita terakhir yang saya dengar harus mengalami amputasi salah satu kaki akibat virus Gangrene TANPA obat bius karena penyakit Ginjalnya. Oh Tuhan, tolonglah ibu pendeta ini. Sebagai manusia kami tidak tahu harus berbuat apa lagi. Hanya Engkau satu-satunya harapan ibu ini. Hanya Engkau yang sanggup menyatakan mujizat. Saya mohon pertlongan kasihMu yang sangat besar.
Juga saya mohon berkat buat salah satu saudara seiman aktifis gereja yang sedang dalam pengobatan untuk penyakit kanker payudaranya. Agar kiranya Tuhan berikan kekuatan dan kesehatan menghadapi kemoterapi. Dan terlebih Tuhan menjaga hati dan iman saudara ini dan suami serta anak-anaknya yang sedang beranjak dewasa.
Juga banyak saudara-saudara seiman lain yang butuh pertolonganMu dalam hal penyembuhan, pekerjaan, iman, keluarga dan lain-lain.

Mohon berkat juga untuk adik saya yang sedang bekerja keras di Dubai agar dia tabah, kuat, sehat, bisa beradaptasi dengan makanan setempat dan karirnya diberkati. Tapi yang paling penting agar dia tetap mengasihi dan mencintai Engkau, tetap beriman kepada Engkau.

Juga mohon berkat agar masalah financial saya dan keluarga, Tuhan bantu pulihkan dangan cara Engkau yang ajaib. Saya percaya Tuhan pasti bantu.

Ampunilah segala kesalahan saya dan keluarga baik sengaja maupun tidak sengaja. layakkan kami Tuhan untuk mendapatkan bagian Kudus dalam Tuhan.

Terima kasih atas kesempatan doa yang diberikan. Jadilah kehendakMu ya Bapa.

Amin

Read more...

Wednesday, May 14, 2008

Biarlah Lampu Hatimu tetap Menyala (Imamat 24)


Shallom, Saudara-saudaraku yang terkasih!

Bagaimana keadaan lampu hatimu pada saat Anda baca artikel ini?

Apakah sedang terus bersinar terang? Atau setengah terang? Atau sedang redup dan sinar lampu Anda hampir mati?

Apakah Anda menyadari keadaan lampu Anda?

Yup... terkadang karena kita sibuk pekerjaan dan juga mungkin sibuk dengan pelayanan, kita tidak menyadari keadaan lampu kita.

Dalam kitab Imamat 24 ayat 2 "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala."

Perintah Tuhan ini untuk orang Israel untuk membawa minya zaitun yang kualitas bagus agar lampu di bagian kudus Kemah Pertemuan tetap menyala.

Sekali lagi Tuhan ingin agar lampu tetap menyala. Demikian juga Tuhan ingin agar lampu kita tetap menyala.

Nah... apa yang harus kita lakukan agar lampu kita tetap menyala?

(ay 3) "Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun."

Tuhan perintahkan Harun untuk "mengatur" lampu-lampu "petang sampai pagi". Saya mengartikan salah satu tugas Harusn mengecek keadaan lampu-lampu setiap pagi dan malam. Apabila kurang minyak, harus diisi minyak zaitun lagi agar tetap menyala.

Kita adalah Harun-harun kecil Allah yang setiap pagi dan malam harus mengecek keadaan lampu-lampu kita masing-masing.

Bagaimana cara mengeceknya?

salah satu cara adalah EVALUASI DIRI apakah hari ini kita sudah menjadi TERANG dalam kehidupan bermasyarakat kita. Evaluasi dalam doa dan baca Alkitab setiap hari.

Dan minyak zaitun terbaik adalah Firman Allah dan Roh Kudus.

Saya yakin dengan Doa yang disertai Roh Kudus dan Baca Alkitab setiap hari lampu hati kita akan tetap menyala dan menyinari sekitar kita.

Semoga memberkati kita semua. GBU

Clement - in becoming The Great LAMB
http://thegreatlamb.blogspot.com

Read more...

Tuesday, May 13, 2008

"Do No Regular Work" (Imamat 23)

Itulah suatu penggalan kalimat yang setidaknya tercatat 3 kali pada kitab Imamat 23 di Alkitab Bahasa Inggris versi New International Version .

Ay 8b "An on the seventh day hold a sacred assembly and do no regular work."

Ay 21 "On the same day you are to proclaim a sacred assembly and do no regular work."

Ay 36b "It is the closing assembly; do no regular work."


Kalo kita baca dalam Imamat pasal 23 ini, banyak perintah Tuhan mengenai hari-hari raya yang harus dilakukan. Tapi saya tidak akan membahas hari-hari raya itu. Saya hanya ingin membagikan apa yang Tuhan inginkan dalam melakukan hari raya itu.

Bila perhatikan dari tiga ayat di atas, ada pengulangan yang sama yaitu "a sacred assembly" dan "do no regular work". Pasti Tuhan sangat memperhatikan hal ini.

Pesan yang Tuhan sampaikan kepada kita sangat sederhana sekali TAPI kadang kita sulit untuk melakukannya.

Yaitu apabila kita sudah menetapkan satu hari KHUSUS untuk Tuhan dalam satu minggu, lakukanlah dengan menghadiri pertemuan Ibadah atau persekutuan. Ambil pelayanan bersama saudara seiman lainnya.

Dan pada hari yang khusus itu, JANGAN MELAKUKAN PEKERJAAN sehari-hari kita. Usahakanlah mengkhususkan dari itu untuk Tuhan.

Bersyukurlah apabila gereja Anda memiliki kegiatan-kegiatan yang banyak dalam satu hari penuh sehingga Anda bisa beribadah, bersekutu, melayani dengan saudara seiman lainnya.

Saya bersyukur gereja saya mengkhususkan satu hari penuh dengan kegiatan-kegiatan gereja, yaitu pada hari Sabat (Sabtu). Maka setiap hari Sabat, kita mulai ibadah pagi jam 10, lalu dilanjutkan dengan Pemahaman Alkitab (PA) jam 11.30. Kemudian kita makan siang bersama. Setelah makan siang dan istirahat sebentar, kita lanjut dengan Kebaktian Siang pk. 14.15 sampai dengan pk.16.00. Dilanjutkan Snack Time untuk sarana berkomunikasi. Lalu bagi yang pemuda dilajutkan dengan Persekutuan Pemuda.

Wah... secara fisik kadang cukup melelahkan, tapi kita bergembira dalam Tuhan.

Apabila Anda hanya beribadah +/- 2jam-an sekali dalam satu minggu, mungkin Anda bisa mulai meningkatkan waktu Anda bersekutu dengan saudara seiman lainnya melalui kegiatan-kegiatan gereja. Atau Anda bisa mengambil pelayanan. Saya yakin Tuhan akan berkenan dalam hidup Anda dan menambahkan Anda iman dan berkat rohani lainnya.

Semoga bisa menjadi berkat bagi saudara-saudaraku. GBU

Clement - in becoming The Great LAMB
http://thegreatlamb.blogspot.com

Read more...

Thursday, May 8, 2008

Persembahan Yang Sempurna (Imamat 22)

Hai saudaraku,

Bersyukur kepada Tuhan, kita hidup untuk melayani Tuhan di RumahNya maupun di masyarakat. Kita semua adalah pelayan Tuhan dan ingin memberikan yang terbaik kepadaNya.

Untuk memberikan yang terbaik dan yang sempurna, ternyata kita harus melakukan semua pelayanan kita sesuai dengan kehendakNya. Bukan sesuai kehendak hati dan pikiran kita lho...

Lho... mengapa demikian? Mari kita pelajari kita Imamat pasal 21 ini. Ada beberapa hal yang bisa menjadi panduan untuk kita untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan yang sempurna bagi Tuhan kita.

(ay 2)
"Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya, supaya mereka berlaku hati-hati terhadap persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi-Ku, agar jangan mereka melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus; Akulah TUHAN."

Ya... kita harus melakukan pelayanan dengan hati-hati agar pelayanan kita bisa menjadi persembahan yang kudus bagiNya.

Apa maksudnya 'hati-hati'?

Bukan artinya pelayanan yang slow motion lho... tapi dalam pelayanan kita harus waspada atau menjaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Jangan melakukan pelayanan yang asal-asalan. Atau hanya sekedar ikut-ikutan biar rame. Atau yang lebih parah kita melakukan pelayanan dengan maksud ingin lebih dikenal banyak orang... kesombongan!

Kalau tidak hati-hati bagaimana ya?

(ay 3)
"Katakanlah kepada mereka: Setiap orang di antara kamu turun-temurun, yakni dari antara segala keturunanmu yang datang mendekat kepada persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi TUHAN, sedang ia dalam keadaan najis, maka orang itu akan dilenyapkan dari hadapan-Ku; Akulah TUHAN."

Kalau tidak hati-hati dan pelayanan kita menjadi tidak kudus atau bahasa kasarnya 'najis', maka kita akan mendapatkan hukuman 'dilenyapkan' dari hadapan Tuhan.

Hukuman 'dilenyapkan' bisa berupa apapun. hanya Tuhan yang tahu. Dan secara rohani dapat diartikan bahwa iman rohani kita akan mati.

Gawat lho kalau iman rohani kita 'mati'. Saya mengartikan seperti mati rasa. Apakah saudaraku tahu rasanya 'mati rasa'? Orang yang iman rohaninya mati rasa tidak akan bisa diberi nasehat ataupun teguran. Sudah tidak mempan lagi.

Lalu, bagaimana sikap kita dalam melakukan pelayanan?

(ay 19)
"maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing."

Yup... berikan pelayanan atau persembahan yang tidak bercela bagi Tuhan. Agar Tuhan berkenan terhadap pelyanan kita dan hidup kita penuh dengan kemulian Tuhan.

Mari berikan 100% hati, pikiran, perkataan yang berkenan dan perbuatan yang kudus agar pelayanan kita bisa menjadi persebahan yang tidak bercela... persembahan yang sempurna.

Sukses dalam Tuhan,

Clement - in becoming The Great LAMB
http://thegreatlamb.blogspot.com

Read more...

Wednesday, May 7, 2008

Kudus... Kudus... Kudus... (Imamat 21)

Kekudusan adalah suatu hal yang MUTLAK bagi kita semua hamba-hamba Tuhan yang setia. Sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

"Ah... namanya juga manusia, mana ada yang sempurna (dapat diartikan Kudus)."

Betul sekali. Tidak ada yang sempurna atau kudus di dunia ini selama kita masih memikiki daging. Tapi, mari kita belajar dari kitab Imamat pasal 21 ini.

(ay 6)
"Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus."

Siapakah mereka? Mereka adalah para imam keturunan Harun. Dan mereka adalah manusia seperti kita saat ini. Mereka masih memiliki daging. Tapi apakah yang menjadi kehendak Tuhan? Ya... mereka harus KUDUS.

Menjadi Kudus adalah suatu proses keharusan yang dikehendaki Allah terhadap kita para imamat yang rajani... hamba-hamba Allah yang setia. Hukumnya wajib lho...

Mengapa kita harus menjadi kudus?

(ay 8) "Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus."

Ya... karena Tuhan kita adalah kudus. Dan Surga milikNya adalah kudus. Juga aktifitas pelayanan untukNya yang kita lakukan adalah kudus.

Kalo kita tidak berusaha menjadi kudus, artinya kita tidak ingin menjadi anakNya atau umatNya atau pelayanNya. Dan kita tidak bisa menjadi warga Surga yang semuanya adalah kudus.

Lalu, bagaimana kita bisa menjadi kudus? Kan kita adalah manusia yang masih hidup dalam darah dan daging.

(ay 23) Hanya janganlah ia datang sampai ke tabir dan janganlah ia datang ke mezbah, karena badannya bercacat, supaya jangan dilanggarnya kekudusan seluruh tempat kudus-Ku, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka."

Ya... seperti para imam yang juga masih hidup dalam darah dan daging, kita manusia para hamba Allah akan di-KUDUSkanNya. Kita harus MINTA (doa) agar Tuhan menguduskan kita. Dan berusaha meningkatkan kualitas kekudusan kita tiap hari dengan menjaga perkataan, perbuatan, pemikiran dan lai-lain.

Mari brothers and sisters, kita berusaha untuk menjadi kudus. karena kita kelak akan menerima berkat yang TERBESAR dari usaha kita untuk menjadi kudus... yaitu hidup yang kekal.

See you... GBU

Clement - in becoming The Great LAMB
http://thegreatlamb.blogspot.com

Read more...

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP